Film Kang Mak From Pee Mak, yang diadaptasi dari film Thailand Pee Mak (2013), membawa angin segar ke dunia perfilman Indonesia. Dengan durasi tayang 1 jam 46 menit, film ini mengusung genre horor komedi yang dipenuhi tawa sekaligus ketegangan. Vino G. Bastian dan sang istri, Marsha Timothy, didapuk menjadi pemeran utama, di bawah arahan sutradara Herwin Novianto. Produksi film ini digarap oleh Dee Company.

Cinta di Tengah Perang

Cerita dimulai dengan kisah Makmur (Vino G. Bastian), seorang tentara Republik Indonesia yang harus meninggalkan istrinya, Sari (Marsha Timothy), yang sedang hamil tua. Makmur berangkat ke medan perang bersama empat rekannya — Supra (Indro Warkop), Jaka (Toro Sudiro), Fajrul (Indra Jegel), dan Solah (Rigen Rakelna). Dalam perjuangan mempertahankan negara, tekad Makmur untuk bertahan hidup demi kembali ke keluarganya menjadi kekuatan yang menyatukan mereka.

Di medan perang, persahabatan kelima pria ini kian erat. Mereka berjanji untuk selalu bersama dalam suka maupun duka, bahkan hingga akhir hayat.

Kebahagiaan yang Berbalut Misteri

Hari yang dinanti akhirnya tiba. Makmur pulang ke rumah bersama keempat sahabatnya. Ia disambut hangat oleh Sari dan merasa bahagia melihat putra pertamanya, Cipluk, yang telah lahir. Kebahagiaan itu seakan sempurna, terutama ketika warga desa menyambut kepulangan Makmur dengan memberi makanan gratis di pasar.

Namun, kebahagiaan tersebut mulai terasa janggal. Warga desa tampak ketakutan setiap kali melihat Makmur. Kehadiran seorang wanita tua menambah kengerian. Ia menyatakan bahwa Sari sebenarnya telah meninggal, dan sosok yang tinggal bersama Makmur hanyalah arwah gentayangan.

Bukti yang Mengguncang Hati

Awalnya, Makmur dan teman-temannya tak percaya. Wanita tua itu akhirnya meminta mereka membuktikan kebenaran dengan cara aneh: melihat Sari melalui selangkangan. Meski terdengar mustahil, keempat sahabat Makmur mulai menyelidiki.

Peristiwa mengejutkan terjadi ketika Fajrul pergi ke hutan belakang rumah untuk buang air besar. Ia menemukan tengkorak terkubur dengan cincin hijau yang identik dengan milik Sari. Fajrul segera melaporkan temuannya kepada teman-temannya, yang akhirnya percaya bahwa Sari memang sudah meninggal.

Perjuangan Mengungkap Fakta

Keempat sahabat berusaha memberitahu Makmur tentang fakta tragis ini. Namun, Makmur menolak mempercayainya. Ia yakin bahwa Sari masih hidup. Ketegangan memuncak ketika Makmur mulai melindungi Sari dengan segala cara, meski nyawa teman-temannya terancam.

Akankah Makmur menerima kenyataan yang menyakitkan ini? Atau, apakah ia akan tetap hidup dalam ilusi demi mempertahankan cintanya pada Sari?